Kamis, 27 Maret 2014

CONTOH MAKALAH EKONOMI KREATIF "DENDENG DAUN SINGKONG"

MAKALAH MANAJEMEN PASAR
“DENDENG DAUN SINGKONG KAYA SERAT, GURIH DAN RENYAH”

                                                          
 NAMA         : ULFATUL HUSNI’AH
  NPM            : 12.1.03.03.0151
  KELAS        : 2A
JURUSAN     : SISTEM INFORMASI
                            
             FAKULTAS TEKHNIK
                   PRODI SISTEM INFORMASI
                                     UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
                                                              TAHUN 2013
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang

Di Indonesia makanan dendeng sudah di kenal dengan luas, bahkan bisa dikatagorikan sebagai makanan khas nusantara. Kebanyakan dendeng di buat dari daging sapi yang di awetkan dengan cara dikeringkan dan dijemur dibawah sinar matahari. Pada umumnya dendeng dibumbui dengan asam, garam dan bumbu rempah-rempah lain. Saat ini dendeng bisa dibuat dengan cara digiling, di pakaikan ragi dan juga dendeng sayat tipis. Tetapi harga daging sapi yang terus meningkat menjadi suatu problem tersendiri bagi pengusaha dendeng maupun para konsumen. Sehingga masalah pemalsuan produk dendeng sapi yang bercampur dengan daging anjing dan daging babi sempat marak beredar di pasar tradisional beberapa waktu lalu.
Untuk menghindari adanya pemalsuan dendeng daging sapi yang dicampur dengan daging anjing ,daging babi maupun daging yang haram lainya. Maka sekarang ada olahan Inovasi terbaru yaitu dendeng berbahan daun singkong yang rasanya gurih dan renyah.  Jika daun singkong selama ini hanya kita santab sebagai lalapan atau dalam olahan sayur gulai. Kini tersedia dendeng daun singkong yang mungkin menjadi inspirasi untuk memulai usaha makanan unik. Walaupun hanya berbahan dasar daun singkong, namun rasanya tidak kalah dengan dendeng  daging. Harganya dendeng daun singkong ini juga relatif murah sehingga bisa dijangkau oleh berbagai kalangan.
Dengan  mengganti daging sapi dengan daun singkong. Dendeng daun singkong  tak kalah nilai gizinya daripada dendeng daging. Daun singkong mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Daun singkong juga mudah dijumpai karena tumbuhan yang berasal dari Brazil ini dapat tumbuh di mana-mana dan banyak ditanam di pekarangan, tanggul ataupun sawah. Semua bagian dari seluruh bagian tanaman singkong sebenarnya dapat dimanfaatkan namun selama ini baru sekedar sebagai sayuran. Sehingga dengan adanya variasi dalam pembuatan daun singkong menjadi dendeng merupakan sebuah peluang besar membuka usaha.









B.   Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat Dendeng Daun Singkong yang disukai konsumen
2. Bagaimana  cara mengembangkan usaha Dendeng Daun Singkong sehingga dapat  meningkatkan penjualan?
3. Bagaimana cara mengembangkan usaha dendeng daun singkong yang bisa meningkatkan keuntungan ?
                                                       
C.   Tujuan

1.      Untuk mengetahui cara pembuatan dendeng daun singkong yang disukai konsumen.
2.      Untuk mengetahui cara mengembangkan usaha Dendeng Daun Singkong sehingga dapat  meningkatkan penjualan
3.      Untuk mengetahui cara mengembangkan usaha dendeng daun singkong yang bisa meningkatkan keuntungan.












BAB II PEMBAHASAN
A.   TEORI
Deskripsi Dendeng

Dendeng merupakan salah satu bentuk olahan daging yang bersifat tradisional, yang sudah dikenal dan dikerjakan oleh masyarakat Indonesia sejak lama, rasa dan aromanya yang khas serta sesuai dengan selera masyarakat menyebabkan dendeng digemari secara luas, yang dibuat dengan membuat irisan daging dengan ketebalan tertentu dan menambahkan bumbu, garam, dan gula, kemudian dikeringkan.

Macam – macam dendeng

Ditinjau dari bahan dasarnya dendeng dapat dikelompokkan menjadi beberapa yaitu dendeng daun singkong, dendeng dagimg , dan dendeng ikan.
 Sedangkan ditinjau dari cara pembuatannya, dendeng dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu dendeng sayat dan dendeng giling. Dendeng sayat adalah daging yang disayat tipis-tipis, direndam dalam bumbu (ketumbar, bawang putih, lengkuas, asam, gula, dan garam), kemudian dikeringkan. Dendeng giling adalah daging yang digiling, ditambahkan dengan bumbu-bumbu (ketumbar, bawang putih, lengkuas, asam, gula, dan garam), dicetak dalam bentuk lembaran-lembaran tipis kemudian dikeringkan  
Dendeng sayat mempunyai rasa yang lebih lezat dibandingkan dendeng giling, sedang kerugiannya adalah harus menggunakan daging yang lebih bagus, utuh, agar bisa diiris, sehingga harganya lebih mahal, sedang dendeng giling bisa menggunakan potongan-potongan daging yang kecil atau tidak beraturan kemudian bisa digiling.
Bahan baku dendeng umumnya berasal dari daging sapi, yang dikenal dengan produk dendeng sapi, tetapi daging unggas (ayam, itik, puyuh afkir) bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan dendeng giling. Daging ayam bisa didapatkan dengan mudah di pasar tradisional dengan harga yang lebih murah bila dibandingkan daging sapi, dan selalu tersedia karkasnya bila dibandingkan jenis unggas yang lain, sehingga pemanfaatan daging ayam sebagai produk dendeng ayam giling tidak akan kesulitan terhadap bahan bakunya, harganya pasti lebih murah dari dendeng sapi, disamping itu bahwa daging ayam mengandung tinggi protein  23,2%, rendah lemak 1,6 %, mineral 0,98 %, dan besi 0,07% (Anonimus, 1999), dan komposisi asam lemak tidak jenuh lebih tinggi, serta rendah asam lemak jenuh dibanding daging sapi
Bumbu yang digunakan dalam pembuatan dendeng adalah : Ketumbar, bawang putih, lengkuas, asam, garam, dan gula. Proses pembuatan dendeng ini belum dibakukan, sehingga tidak ada standar tertentu. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya variasi produk, baik dari kualitas maupun daya simpan. Ciri-ciri dendeng yang baik adalah warna dendeng merah coklat sampai coklat, bersih, aromanya sedap, tekstur tidak liat, agak kering, dan rasa agak manis dan gurih.
Kualitas dendeng ditentukan oleh bahan baku dan bahan lain yang ditambahkan, seperti pemanfaatan nangka muda, dan bunga pisang, yang akhir-akhir banyak dikerjakan oleh masyarakat, untuk mengurangi beaya produksi dendeng. Nangka muda (Gori/Tewel bahasa Jawa) merupakan jenis buah yang dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai macam masakan yang lezat, seperti gudeg Yogya yang sangat terkenal di Indonesia, sayur lodeh, sayur asem, dan masakan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia lainnya, sehingga perlu diteliti pemanfaatan buah nangka muda dalam pembuatan dendeng ayam giling.
Keuntungan produk dendeng ayam dengan penambahan buah nangka muda antara lain adalah : menambah keaneka ragaman pengolahan daging ayam dengan kombinasi buah nangka muda, meningkatkan daya simpannya, menghemat tempat penyimpanan, memudahkan distribusi. Kerugian produk dendeng adalah terjadinya perubahan pencoklatan non enzymatis (reaksi Maillard) yaitu reaksi antara asam amino daging dengan gugus karbonil yang berasal dari gula atau karbohidrat lainnya, yang bisa mengakibatkan terjadinya perubahan rasa dan flavor pada dendeng yang menyebabkan kurang disukai konsumen.

B.   IDE KREATIF

1.     Cara membuat  dendeng daun singkong yang disukai konsumen
Tidak seperti dendeng kebanyakan yang teksturnya masih agak basah, dendeng daun singkong ini bertekstur kering dan renyah. Warnanya juga hijau gelap. Terlihat jelas serat-serat daun singkong yang bertabur ketumbar. Aroma harum ketumbar langsung tercium ketika menyantapnya. Selain bisa digunakan sebagai lauk,tak kalah enak sebagai camilan.
Dalam pembuatan dendeng daun singkong ini Tidak ada sistem setok, jadi memproduksi dendeng daun singkong sehari sebelumnya supaya semua produk yang terjual benar-benar masih baru dan terjamin kwalitasnya.
Berikut alat, bahan dan cara pembuatanya
Alat-alat yang dibutuhkan yaitu kompor, panci, pisau, pengukus, ulekan, penumbuk,dan lain - Lain.
Bahan membuat dendeng daun singkon
·         ½ kilogram daun singkong yang masih muda
·         2 butir telur
·         3 sendok makan tepung tapioka
Bumbu tambahan                
·         5 lembar daun jeruk
·         5 butir cabe
·         1 ruas kencur
·         1 sendok teh ketumbar
·         2 sendok makan gula pasir
·         3 siung bawang merah
·         6 siung bawang putih
·         ½ sendok teh garam
·         ½ sendok teh penyedap rasa atau sesuai selera

Bahan utama dendeng ini sudah pasti daun singkong. Untuk membuatnya, daun singkong direbus terlebih dahulu,  kemudian diiris – iris. Satu resep dendeng menggunakan komposisi bahan baku daun singkong rebus mencapai 50 persen. Sisanya kombinasi antara telur, tepung sagu, serta berbagai rempah khas dendeng seperti ketumbar, bawang putih, gula, dan garam.
Setelah daun singkong dan bumbu diaduk rata, adonan kemudian direbus. Namun tekhniknya tidak direbus begitu saja dalam air melainkan dipadatkan dulu. Caranya, adonan dendeng dimasukkan kedalam plastik, lalu dipadatkan,  kemudian diikat kuat dengan tali.  Setelah itu adonan direbus selama 30 menit hingga betul – betul matang dan menyatu.
Adonan yang sudah matang lalu dikeluarkan dari plastik dan diletakkan dalam Loyang lebar sehingga bias dicetak. Cetakan berbentuk segitiga berbahan stainless steel. Setiap sisi segitiga kira-kira panjangnya 5 cm jadi lebih cepat mencetak dendeng berbentuk segitiga dengan 10 buah cetakan.
Setelah dendeng selesai dicetak, kemudian di oven sebentar hingga kering.  Maklum saja saat ini sedang musim hujan . Jika sedang musim kemarau, cukup dijemur saja karena mengandalkan panas matahari. Namun jika menggunakan oven harus telaten dan hati- hati.  Proses pengovenan berlangsung kira-kira 20 menit. Itupun harus rajin – rajin memeriksa dan membuka tutup oven untuk menjagannya agar tidak hangus.
Nah, dendeng yang sudah kering siap digoreng. Untuk menghasilkan dendeng yang matang merata dan renyah harus menngunakan minyak banyak dan panas. Setelah matang, dendeng sudah siap disantap, namun belum siap dijual. Dendeng harus disimpan dulu dalam wadah tertutup selama 1 malam. Tujuannya untuk meniriskan minyak pada dendeng. Besuknya sudah kering, dan siap dikemas untuk dijual.

2.     Cara  mengembangkan usaha Dendeng Daun Singkong yang dapat  meningkatkan penjualan
 Usaha yang kami lakukan untuk meningkatkan penjualan yaitu :
·         Merancang merk karena Untuk mengembangkan usaha dendeng daun singkong harus mempunyai rancangan merk agar bisa membantu periklanan dan peragaan.
·         Memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen. Pelayanan juga berpengaruh karena jika pelayanannya baik dan ramah maka akan memberikan nilai kepuasaan tersendiri bagi konsumen sehingga konsumen akan merasa senang dan akan kembali untuk membeli dendeng daun singkong lagi .
·         Membuat dan mendesain kemasan yang bagus, menarik,dan yang paling terpenting yaitu kemasanya bersih.
·         Gencar melakukan promosi entah dari social media, wab, maupun dengan cara memasang poster-poster iklan. Jadi tidak heran jika pembelinya tidak hanya dari masyarakat sekitar namun hingga keluar daerah. 
·         Memperkenalkan lewat pameran-pameran dan bazar agar dendeng daun singkong banyak dikenal oleh masyarakat.
·         Membuat jasa pengiriman. Jika pembeli berbelanja dalam junlah yang cukup besar, maka bisa memberikan bonus jasa pengiriman barang secara gratis sampai ke rumah. Biasanya pembeli akan merasa senang jika mereka dibantu dan diperhatikan.
·         Membuat farian dalam kemasan yang dijual yaitu dengan cara menjual dendeng mentah ( belum digoreng ) atau matang (telah digoreng).

3.     Mengembangkan usaha dendeng daun singkong yang  bisa  meningkatkan keuntungan

·         Menanam daun singkong di pekarangan atau kebun milik sendiri karena dengan begitu pengeluaran uang buat belanja berkurang.
·         Jual lebih banyak produk kepada pelanggan yang ada.
Jika ingin pendapatan lebih besar, cara terbaik untuk memulainya adalah menjual lebih banyak barang kepada pelanggan yang ada.  bisa melakukannya dengan membuat produk baru yang memenuhi kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi. Atau,  bisa memberi mereka insentif untuk memperkenalkan produk yang ada untuk orang yang mereka kenal. Salah satu cara yang terbaik untuk melakukan hal ini adalah meminta pelanggan untuk merekomendasikan untuk semua orang yang mereka tahu.
·         Masuk ke pasar yang berbeda. Cara lain untuk meningkatkan pendapatan  adalah dengan menjual produk ke pelanggan yang berbeda sehingga pelangganya semakin banyak .
·         Membuka cabang rumah usaha, karena jika rumah usaha ini memiliki cabang maka secara otomatis proses produksinya juga ikut meningkat.
·         Melakukan  analisa  keungan  sebelum mulai memproduksi. Adapun contoh analisa pembutan dendeng daun singkong sebagai berikut :
Bahan :
½ kilogram daun singkong yang masih muda : Rp. 3000
2 butir telur                                                                 : Rp. 3000
3 sendok makan tepung tapioca                                  : Rp.  500
5 lembar daun jeruk                                                    : Rp.  500
5 butir cabe                                                                 : Rp.  500
1 ruas kencur                                                               : Rp.  500
1 sendok teh ketumbar                                                : Rp.  500
2 sendok makan gula pasir                                          : Rp.  500
3 siung bawang merah                                                : Rp.  500
6 siung bawang putih                                                  : Rp.  500
½ sendok teh garam                                                    : Rp.  500
½ sendok teh penyedap rasa atau sesuai selera           : Rp.  500

Non bahan
Tenaga kerja                                                                : Rp. 3000*
Perawatan alat                                                             : Rp. 2000*
Bahan bakar                                                                : Rp. 4000*
Kemasan                                                                     : Rp. 5000
                        Total biaya produksi                                                   : Rp. 36000
                       Keterangan  tanda * :
Biaya tenaga kerja :
perhitungan di atas diasumsikan tenaga     kerjanya 1 orang untuk sekali produksi.
Perawatan alat :
asumsinya alat untuk produksinbisa aus dan membutuhkan dana untuk perawatan.
Bahan bakar :
asumsinya memakai lpg seharga Rp. 80000 per tabung.untuk 20 kali produksi
Perhitungan harga jual diatas menghasilkan 15 bungkus dendeng daun singkong dengan total biaya produksi Rp.  36000
Jadi  harga satu bungkus dendeng daun singkong dengan isi 7 lembar.
  Rp. 36000 : 15 = 2400
Di rumah usaha ini dendeng daun singkong dengan isi 7 lembar diharga sebesar Rp. 5000 Sehingga perbungkusnya kita bisa memperoleh laba Rp. 2600.










C.   ANALISA 4P (PRODUCT, PRICE, PLACE, PROMOTION)

1.     Product
       Produk dendeng daun singkong ini sudah banyak disukai oleh masyarakat, tidak hanya masyarakat Indonesia saja namun banyak pula dari warga luar Indonesia.
Keunggulan produk dendeng daun singkong sendiri adalah :
a.       Hargany bisa dijangkau atau relatif murah
b.      Rasanya enak, gurih, renyah selain itu menyehatkan karena tidak terdapat campuran bahan kimia.
c.       Cara pembuatanya ringan serta bahan bakunya mudah untuk didapat.
d.      Sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia maupun manca Negara.

Sedangakan kelemahan dari produk dendeng daun singkong ini adalah :
a.       Terbuat dari bahan yang sangat murah sehingga para konsumen kurang tertarik.
b.      Tidak bisa disimpan terlalu lama.
c.       Terdapat  konsumen atau masyarakat yang belum familiar dengan rasa dendeng daun singkong sehingga menurut mereka rasanya aneh.

2.     Price
  Harga Dendeng daun singkong tersebut bisa dijangkau semua kalangan karena harganya relatif murah selain itu harga dendeng daun singkong juga ada 2 farian. Ada yang isi 7 lembar dengan harga Rp.5000 sendangkan isi 14 lembar dengan harga Rp.10000.
                                                 
3.     Place
           Menurut pengamatan saya tempat untuk mengembangkan usaha dendeng daun singkong ini sudah strategis karena rumah usaha kami berada dipinggir jalan sehingga mudah dijangkau oleh pembeli. Selain itu tempat untuk menitipkan dendeng daun singkong ini juga sudah strategis yaitu dikantin sekolah, dikantin rumah sakit, dikantin kantor-kantor juga dipasarkan ditoko roti, di mini market, maupun supermarket.

4.     Promotion
 Untuk sarana promosi dendeng daun singkong ini yaitu dengan cara membuat spanduk didepan rumah usaha, yang menginformasikan bahwa menjual dendeng daun singkong. Dan promosi lainya bisa juga dengan membuat iklan gratis di website atau mengoptimalkan penggunaan social media seperti Facebook dan Twitter sebagai sarana promosi. Selain itu juga bisa promosi dari mulut ke mulut melalui promosi ke pelanggan yang sudah ada.














BAB III PENUTUP

A.  KESIMPULAN

1.      Dendeng daun singkong yang disukai masyarakat adalah dendeng daun singkong yang bertekstur kering dan renyah,harganya yang relative murah, dan berkualitas bagus. Dan untuk menjaga kualitas, usaha dendeng daun singkong ini Dalam pembuatannya Tidak ada sistem setok, jadi memproduksi dendeng daun singkong ini sehari sebelumnya supaya semua produk yang terjual benar-benar masih baru.
2.       Cara yang dilakukan untuk mengembangkan usaha Dendeng Daun Singkong yang dapat  meningkatkan penjualan adalah merancang merk, mendesain kemasan, gencar melakukan promosi,membuat farian dalam penyajian pengemasan, memberikan pelayanan yang baik, mengikuti acara bazaar atau pameran ,selain itu  juga memberikan jasa pengiriman.
3.      Untuk mengembangkan usaha dendeng daun singkong yang bisa meningkatkan keuntungan maka rumah usaha melakukan dengan cara menjual lebih banyak produk kepada pelanggan yang ada, memasuki pasar yang berbeda selain itu juga  membuka cabang rumah usaha lagi.
B.   SARAN
Saran untuk diri sendiri :
1.      Harus sabar dalam memproduksi juga sabar dalam memasarkan.
2.      Berusaha untuk meningkatkan keuntungan dengan tetap menjaga citra rasa.
3.      Bekerja keras agar usahanya terus berkembang dan selalu meningkat.

Saran untuk mengembangkan usaha :
1.      Selalu melihat kekurangan produk dendeng daun singkong ini sehingga bisa terus evaluasi.
2.      Harus mengantisipasi perkembanganya di masa yang akan datang.
3.      Selalu mencari trobosan-trobosan baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar